Gaya Belajar Anak dan Metode Yang Disukai
Mulai kapan anak bisa memiliki gaya belajarnya? Gaya belajar anak biasanya dipengaruhi faktor bawaan lingkungan atau bisa juga sudah dari bawaan lahir. Selain itu, pola asuh sangat memegang peranan penting dalam menumbuhkan gaya belajar seseorang. Maksudnya, sejauh mana orang tua mengikut sertakan indra masing-masing anak untuk terbiasa menyerap apa yang diajarkannya.
Pasalnya ada anak yang memang fisiknya kuat dan prima yang cenderung memiliki gaya belajar kinestetik. Sedangkan anak yang terbiasa mendengar dongeng, boleh jadi anak tersebut memiliki kemampuan untuk lebih cepat mencerna infromasi dari sang pendongeng. Akibatnya anak tersebut cenderung masuk dalam kategori auditory. Sementara itu untuk anak seorang pelukis yang waktunya lebih sering melihat detail-detail gambar menjadikan seseorang membentuk kategori belajar visual.
Gaya belajar anak ada beberapa tipe
Tipe Gaya belajar kinestetik
Pada tipe gaya belajar ini, individu mengharuskan yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan sebuah informasi agar dia bisa mengingatnya. Hanya dengan menggenggam suatu benda saja informasi bisa diserapnya dengan cepat. Gaya belajar ini lebih baik jika prosesnya disertai kegiatan fisik. Contohnya : athletic.
- Ciri-ciri gaya belajar kinestetik
- Senang menyentuh sesuatu yang dia lihat.
- Tidak bisa diam alias sangat aktif.
- Suka mengerjakan sesuatu yang menggunakan tangan semakin aktif.
- Mengkoordinasi tubuh dengan sangat baik.
- Senang menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar.
- Sulit memahami hal-hal abstrak seperti simbol matematik, peta.
- Sering terlihat agak ketinggalan dalam belajar yang disebabkan ketidak cocokan gaya belajar.
Tipe gaya belajar visual
Gaya belajar visual berpatokan pada ketajaman penglihatan. Dalam hal ini anak harus melihat bukti konkret terlebih duhulu agar dapat lebih paham mengenai apa yang ia pelajari. Gaya belajar visual menangkap materi pembelajaran melalui gambar. Sedikit kendala pada gaya belajar visual yakni dia memiliki kendala dalam berdialog secara langsung karena sifatnya terlalu reaktif terhadap bunyi atau suara.
Ciri –ciri gaya belajar visual.
- Selalu melihat gerak bibir dari pengajar atau orangtua.
- Harus melihat contoh terlebih dahulu untuk mengerjakan sesuatu.
- Tidak suka berbicara di depan audiens atau suatu kelompok.
- Kurang mampu mengingat informasi secara lisan.
- Sangat tenang disituasi yang sangat ramai dan sangat ribut tanpa merasa terganggu sama sekali.
Tipe gaya belajar auditory
Tipe belajar yang sat ini lebih sering mengandalkan pendengarannya untuk memahami suatu informasi dan mampu mengingatnya secara mendetail. Gaya belajar ini memiliki kekurangan dalam menyerap informasi dalam bentuk tulisan.
Ciri-ciri gaya belajar auditory
- Sangat baik dalam mengingat materi saat berdiskusi dala kelompok.
- Lebih suka bicara.
- Tidak suka dalam hal membaca, karena memang bukan seorang yang suka membaca.
- Kurang suka dalam hal menulis.
- Tidak memperhatikan hal-hal yang baru dalam lingkungannya.
Gaya belajar anak sangat menentukan prestasi dan keberhasilan anak dalam belajarnya. Karena itu penting bagi orang tua dan pendidik dalam mengenali bagaimana gaya serta metode belajar yang paling disukai dan cocok dengan anak. Dapatkan rekomendasi psikolog jogja terdekat berupa konsultasi dan beragam layanan psikologi berkualitas dari Biro Psikologi Laksita Educare Yogyakarta