Psikologi Anak Dapat Terpengaruh Karena Kalimat Buruk, Bagaimana Bisa?
Tanpa kita sadari dalam berkomunikasi dengan putra-putri kita setiap hari terdapat beberapa kalimat yang kadang terucap tanpa sengaja kepada mereka. Dan ketika kita menyadarinya akan membuat kita sangat menyesal telah mengatakannya. Padahal tahukah bahwa perkataan tersebut bukan hanya tidak enak didengar, namun psikologi anak dapat terpengaruh karena kalimat buruk tersebut. Karena itu konselor dan psikolog anak di Jogja sangat menyarankan kita untuk menghindari beberapa kalimat buruk tersebut. Kalimat seperti apa sajakah yang wajib kita hindari dalam mendidik anak kita ?
Kalimat buruk yang mempengaruhi psikologi anak
Berikut ini merupakan beberapa kalimat negatif dan buruk yang harus kita hindari karena akan sangat mempengaruhi psikologi anak dalam perkembangannya.
Membandingkan dengan anak lain
Tanpa disadari banyak orang tua sering melakukan hal ini. Dari yang sederhana yaitu membandingkan Adik dengan Kakaknya hingga membandingkan dengan teman sebayanya. Walaupun orangtua dalam membandingkan anak dengan bertujuan agar anak kita mencontoh kelebihan atau kebaikan anak yang lain. Memang terlihat sepele sepele. Namun tetap saja membandingkan dengan anak lain dapat menurunkan rasa percaya diri anak. Anak akan merasa dirinya tidak sebaik anak-anak lain di sekitarnya.
Sedangkan rasa percaya diri merupakan modal penting dalam proses perkembangan psikologi anak dan akan berpengaruh besar dalam menghantarkan dirinya pada kesuksesan di masa depan. Jika anda sering melakukan hal tersebut maka hentikan kebiasaan membandingkan mereka dengan anak lain mulai sekarang. Dan jangan lupa sepakati hal ini bersama pasangan Anda.
Berkata bodoh pada anak
Jangan pernah mengatakan anak anda bodoh biarpun dalam keadaan bercanda. Memori anak bagaikan busa berdaya serap tinggi yang selalu siap menerima dan menyimpan apapun informasi yang diterimanya. Ketika kita mengatakan bodoh kepadanya maka informasi tersebutlah yang dia terima dan tersimpan dengan baik di dalam pikirannya. Dengan begitu maka anak akan akan menganggap bahwa dirinya bodoh dan tidak sepandai anak lainnya.
Jangan seperti Ayah atau Bunda ya
Dalam sebuah keluarga ada kalanya suami atau istri bertengkar atau merasa jengkel dengan pasangannya. Seorang ayah atau bunda jangan pernah mengatakan hal negatif dari pasangan anda pada anak ketika sedang kesal dengan pasangan anda. Karena bagaimanapun juga ayah dan bunda merupakan panutan bagi anak-anaknya dan teman pertama di dalam kehidupan mereka.
Kalian anak kecil jangan ikut campur
Sudah menjadi hal yang normal jika Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang begitu besar. Jadi jangan pernah mengatakan hal tersebut ketika anak anda ingin mengetahui hal yang belum waktunya dia ketahui. Berikan penjelasan dengan cara yang mudah dipahami tanpa mengatakan bahwa mereka masih kecil.
Jika kita perhatikan rata-rata anak kecil sangat tertarik dengan kehidupan orang dewasa , bahkan tidak jarang mereka mencontohnya. Ada kalanya biarkan mereka merasa dirinya sudah lebih dewasa, karena justru ini akan memudahkan kita untuk mengajarkan rasa mandiri dan rasa tanggung jawab kepada mereka.
Nanti ayah dan bunda nggak sayang lagi lho
Hampir semua kalimat yang berisi ancaman tidak baik untuk psikologi anak, terlebih mengancam bahwa tidak sayang lagi kepada mereka. Seperti dijelaskan di atas bahwa anak mampu merekam semua kalimat negatif hingga dewasa. Anak akan menjadi pribadi yang sehat ketika berperilaku baik tanpa disebabkan oleh rasa takut karena ancaman.
Marah pada anak ketika jatuh
Hal ini sering dilakukan banyak orang, jangankan kepada anak bahkan ketika pasangan kita kurang berhati-hati saat berjalan. Memarahi anak ketika mereka jatuh merupakan sebuah spontanitas dan pada kenyataannya masih banyak orangtua yang melakukannya.
Sekalipun putra-putri anda jatuh karena tidak mau mematuhi Anda supaya tidak berlari-lari, sebaiknya tetap pakailah kalimat yang lebih nyaman untuk menyadarkan kelalaiannya. Dan lebih tidak masuk akal lagi ketika orang tua justru menyalahkan katak atau memarahi batu yang sebenarnya tidak bersalah. Tetaplah fokus dulu pada luka atau sakit yang dialaminya, baru setelah itu ingatkan ia untuk lebih berhati-hati dan mendengarkan perintah Anda.
Gengsi untuk meminta maaf pada anak
Meminta maaf pada anak sebenarnya sangat wajar dan sportif namun banyak di antara kita yang enggan meminta maaf kepada anak. Lakukanlah bila memang orangtua bersalah karena suatu saat mereka akan mencontoh Anda di kemudian hari.
Selama ini pernahkan Anda mengatakan beberapa kalimat tersebut di atas ketika sedang marah dan kesal kepada anak kita? Beberapa kalimat di atas barangkali pernah terlontar tanpa kita sadari, dan ternyata sangat besar efeknya pada perkembangan psikologi anak kita.
Anak yang sudah dapat berpikir kritis akan berpikir bahwa mereka tidak dapat membanggakan orangtuanya. Ia akan merasa tidak diterima dengan baik, dan tidak dicintai apa adanya. Padahal sudah pasti kita tidak bermaksud seperti itu.
Menjadi orangtua memang tidak mudah namun bagaimanapun kita merupakan panutan bagi anak-anak kita. Setiap ucapan kita akan mempengaruhi perkembangan psikologi anak kita. Jika diperlukan anda dapat berkonsultasi dengan konselor dari biro psikologi jogja mengenai perkembangan anak dan permasalahnnya.