5 Cara Menjadi Atasan yang Baik dan Disenangi Bawahan
Jika anda adalah seorang atasan dan tertarik untuk menjadi atasan yang baik, mungkin anda bertanya-tanya, apakah kriteria yang bisa menjadikan seorang atasan bisa dibilang baik? bagaimana cara menjadi atasan yang baik? Sama seperti semua hal yang berhubungan dengan persepsi, setiap orang tentu memiliki pandangan sendiri-sendiri tentang kriteria atasan yang baik. Tetapi, seperti juga semua hal, ada beberapa kriteria, trait, atau sikap dan sifat yang bisa dijadikan pegangan bagaimana menjadi atasan yang baik. Sekaligus sebagai benang merah untuk menentukan apakah anda seorang atasan yang baik atau bukan.
Menjadi atasan yang baik untuk bawahan
Inilah beberapa kriteria cara menjadi atasan yang baik dan disenangi bawahan tersebut :
Atasan Yang Baik Dan Bersikap Adil
Kiat menjadi atasan yang baik yang pertama adalah selalu memperlakukan setiap bawahannya dengan adil. Dan, keadilan ini bukan hanya dalam hal penghasilan atau bonus atau bentuk lain dari kompensasi, tetapi juga dalam masalah pembagian kerja dan keterlibatan bawahan dalam pekerjaan sehari-hari. Berilah keleluasan bagi setiap bawahan untuk memberi masukan, inovasi dan hargai kreativitas mereka sehingga mereka merasa benar-benar dihargai secara tulus. “sebagai atasan, anda harus bisa menciptakan lingkungan yang mengutamakan integritas, kepercayaan, dan penghargaan terhadap dedikasi untuk membuat setiap bawahan merasa diperlakukan secara adil,” papar Tob Sheehan, direktur eksekuktif James MacGregor Burns Academi of Leadership, University of Maryland.
Orientasi Pada Misi, Bukan Hanya Uang
Selanjutnya, cara menjadi seorang atasan yang baik adalah berorientasi pada misi. Hanya sedikit atau bahkan tak ada perusahaan yang beroperasi atas dasar altruisme. Dengan kata lain, semua perusahaan berorientasi pada bagaimana menghasilkan laba sebesar-besarnya dengan cost seminimal mungkin. Tetapi, dengan begitu bukan berarti anda juga harus memiliki pandangan bahwa satu satunya falsafah dan tujuan praktis perusahaan adalah keuntungan secara finansial. Bahkan, sebaiknya anda mulai berpikir untuk mengaplikasikan sebuah misi perusahaan yang baik. Sesuai dengan bidang operasi perusahaan tersebut, yang bisa memotivasi para bawahan anda. Misalnya, sebuah restoran mungkin bisa mengaplikasikan misi “menyajikan hidangan tepat waktu” atau perusahaan media massa mengaplikasikan misi “menginformasikan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca”. Misi semacam ini bukan hanya memotivasi bawahan, tetapi juga membuat mereka berpikir bahwa mereka sedang melakukan suatu yang penting bagi orang lain.
Jangan Hanya Jadi Atasan
Selanjutnya, cara menjadi atasan yang baik adalah tidak hanya memberi perintah, tetapi juga bisa menjadi pelati. Seperti dalam pertandingan sepak bola, pelatih bukanmemberi perintah ini-itu, tetapi juga memberi saran, pemecahan, dan pendekatan terhadap suatu masalah. “atasan atau pelatih sering kali memiliki sudut pandang yang berbeda dengan bawahan atau pemain. Karena itu, sangat penting untuk melakukan pendekatan dari sudut pandang yang berbeda, untuk memotivasi atau mengajarkan sesuatu kepada bawahan”, papar Sheehan lagi. Yang tak kalah penting juga adalah menggunakan contoh. Jadi, misalnya, jika anda ingin mengatakan kepada bawahan bahwa ia melakukan kesalahan, anda juga harus mau dikritik jika anda melakukan kesalahan.
Hargai Karir Bawahan
Jangan lupa bahwa anda juga mungkin memiliki ambisi untuk mengembangkan karir, dan seringkali menggantungkan dirinya kepada anda untuk pegembangan karir mereka. Buatlah suasaa yang memungkin setiap bawahan merasa bahwa dengan bekerja mereka juga mengembangkah kehalian dan kemampuan mereka. Juga berilah mereka saran dan tips untuk mengembangkan karir mereka. Jika ada bawahan yang berambisi untuk menjadi manager atau memiliki usaha sendiri suatu waktu kelak, jangan hambat ambisi mereka tersebut dan berilah dukungan. Beritahu cara untuk mencapai cita-cita mereka, dan berilah ia tugas-tugas yang tingkat kesulitannya semakin tinggi. Tentu saja, dengan begitu, kompensasi untuk mereka juga harus ditingkatkan karena tak seorang pun berkeinginan pekerjaan mereka dianggap kerja bakti.
Berlatih dan Berlatih
Atasan yang baik juga harus menyadari bahwa untuk menjadi seorang atasan yang baik membutuhkan latihan dan kerja keras. Tak ada seorang pun yang dilahirkan dengan kecakapan memimpin bawahan. Ada saja kesalahan dan kekurangan anda, namun semua itu pasti dapat diperbaiki. “kesadaran bahwa trait pemimpin yang baik adalah sesuatu yang dipelajari sangat penting. Karena, hal tersebutlah yang membuat seseorang mau belajar menjadi seorang atasan yang baik,”.
Dengan mereview cara menjadi atasan yang baik dan disenangi bawahan dari psikolog karir diatas, semoga dapat memberikan informasi serta menambah wawasan sehingga karir kita semakin cemerlang nantinya. Salam sukses!